Notification

×

Iklan

Iklan

Lemahnya Penanganan Pemda Inhu, Warga Resah dengan Dugaan ODGJ yang Kerap Berbuat Onar

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:59 WIB Last Updated 2025-12-24T11:59:42Z

Indragiri Hulu, Riau – asiadailytimes.com | Lemahnya kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) bersama instansi terkait kembali menjadi sorotan publik. Pasalnya, hingga kini tidak ada penanganan serius terhadap seorang pria yang diduga mengalami gangguan jiwa (ODGJ) yang kerap meresahkan dan membahayakan masyarakat.


Di kalangan warga Inhu, khususnya di wilayah Lubuk Batu Jaya (LBJ), pria tersebut dikenal dengan nama Hendra (nama disamarkan). Selama lebih dari satu tahun terakhir, Hendra dilaporkan kerap membuat kegaduhan dan menimbulkan rasa takut di tengah masyarakat.


Menurut keterangan warga, awalnya Hendra dikenal memiliki perilaku menyerupai ODGJ. Namun, dalam keseharian, ia dinilai masih mampu berkomunikasi dengan baik, memahami percakapan, bahkan mengerti nilai uang. Kondisi tersebut membuat masyarakat semakin khawatir karena tindakannya dinilai tidak bisa lagi dianggap sebagai gangguan ringan.


Sejumlah perbuatan yang diduga dilakukan Hendra antara lain melakukan tindakan asusila seperti onani di hadapan perempuan, mencuri pakaian dalam wanita, mencuri sepeda, sepeda motor, telepon genggam, hingga melakukan pencurian di minimarket dan supermarket.


Tak hanya itu, Hendra juga kerap membuat keributan di jalanan dengan membawa balok kayu panjang serta senjata tajam jenis pisau.


Warga menyebut, Hendra sering mengayunkan kayu ke arah pengendara yang melintas, sehingga sangat membahayakan keselamatan umum. Kondisi ini membuat masyarakat hidup dalam ketakutan dan ketidaknyamanan saat beraktivitas.


“Sudah lama kami resah. Takut kalau ada korban, atau justru dia sendiri mati diamuk massa karena emosi warga,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.


Diketahui, Hendra sempat diamankan oleh dinas terkait beberapa waktu lalu dan dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Pekanbaru. Namun, berdasarkan informasi dari warga dan keluarga korban, Hendra kembali dilepaskan setelah pihak keluarganya mengambilnya dari RSJ. Hingga kini, alasan pemulangannya tidak diketahui secara pasti.


Ironisnya, setelah dilepas, tidak ada pengawasan lanjutan dari pemerintah daerah maupun aparat keamanan. Hendra kembali bebas berkeliaran dan melakukan aksi-aksi yang meresahkan tanpa adanya tindakan tegas dari pihak berwenang.


Warga menilai, kasus ini seolah dianggap sepele dan dibiarkan berlarut-larut tanpa solusi. Padahal, situasi tersebut berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang serius.


“Seharusnya ini menjadi perhatian khusus pemerintah daerah, dinas sosial, dinas kesehatan, dan aparat keamanan. Jangan menunggu ada korban dulu,” tegas warga lainnya.


Diketahui pula, keluarga Hendra masih ada dan berdomisili di wilayah SP-5 Lubuk Batu Jaya, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Namun hingga saat ini, belum terlihat adanya tanggung jawab nyata atau koordinasi yang jelas antara keluarga, pemerintah daerah, dan instansi terkait.


Masyarakat berharap pemerintah pusat dapat turun tangan secara langsung untuk menyelesaikan persoalan ini. Pasalnya, warga menilai pemerintah daerah dan aparat setempat tidak mampu atau tidak serius dalam menangani kasus tersebut.


Jika kondisi ini terus dibiarkan, masyarakat khawatir rasa aman akan semakin hilang dan potensi konflik sosial tidak dapat dihindari. (Panji)

×
Berita Terbaru Update