Iklan

Menteri Sosial Serukan Kolaborasi Nasional dalam Pencegahan Bullying Sekolah

Minggu, 09 November 2025, 23:23 WIB Last Updated 2025-11-09T16:23:51Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini
Jakarta, Syaifullah Yusuf, Menteri Sosial Republik Indonesia, mengajak seluruh elemen masyarakat — guru, orang tua, otoritas sekolah dan para siswa — untuk bersama-sama mengambil peran aktif dalam mencegah tindakan bullying di lingkungan sekolah. Pernyataan ini disampaikan usai kunjungannya ke Rumah Sakit Islam Cempaka Putih pada Minggu, 9 November 2025, ketika bertemu dengan korban yang sedang mendapatkan perawatan. 

Menteri menegaskan bahwa fenomena perundungan sekolah bukanlah persoalan tunggal atau sekadar insiden sesaat, melainkan masalah yang bersifat sistemik dan bisa memberikan dampak jangka panjang pada korban — termasuk trauma psikologis, penurunan prestasi akademik, hingga risiko menjadi pelaku bullying di masa depan. 

Lebih lanjut, ia menyebut tiga isu utama yang perlu mendapatkan perhatian serius:

1. Bullying di sekolah — baik fisik maupun psikologis — yang menurutnya harus dicegah sejak dini. 

2. Kekerasan fisik dan seksual di lingkungan pendidikan, yang sering luput dari perhatian tetapi punya dampak sangat merusak. 

3. Intoleransi di sekolah, sehingga ia menyerukan agar sekolah menjadi tempat inklusif di mana perbedaan dihargai dan setiap siswa merasa aman. 

Meskipun berbicara di tengah sorotan terhadap insiden ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, ia mengklarifikasi bahwa pidatonya tidak secara langsung mengaitkan kejadian tersebut dengan bullying — namun kasus tersebut menjadi pengingat bahwa keamanan dan kenyamanan di sekolah harus menjadi perhatian semua pihak. 

Seruan dari Menteri ini menegaskan bahwa pencegahan bullying adalah investasi jangka panjang untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat, aman, dan produktif bagi generasi muda Indonesia.

Sumber Berita:

Komentar

Tampilkan

Terkini